Rabu, 16 September 2009

HUT Purbakala ke-96

Dalam rangka HUT Purbakala ke-96 yang jatuh pada tanggal 14 Juni, Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Yogyakarta mengadakan serangkaian kegiatan untuk memeriahkannya. Upacara peringatan HUT Purbakala akan diadakan pada tanggal 15 Juni 2009 untuk seluruh karyawan BP3 Yogyakarta. Selain kegiatan untuk intern karyawan beserta keluarga, BP3 Yogyakarta juga menyelenggarakan kegiatan yang melibatkan masyarakat. Kegiatan tersebut meliputi Jelajah Budaya, Pengenalan Cagar Budaya pada anak panti asuhan, dan Penghargaan Pelestari Benda Cagar Budaya, yang diselenggarakan pada tanggal 6 Juni 2009 lalu.
Jelajah Budaya diikuti oleh 50 orang pelajar dari beberapa SMA di Yogyakarta dengan rute Kantor BP3 Yogyakarta – Candi Banyunibo - Candi Barong – Situs Ratu Boko – Candi Prambanan, sedangkan pengenalan Cagar Budaya untuk anak panti asuhan dilaksanakan di Candi Prambanan yang diikuti oleh 70 anak dari panti Asuhan Dhuafa Prambanan. Kegiatan ini dimaksudkan agar BP3 Yogyakarta lebih dekat dengan masyarakat sehingga masyarakat mengetahui tentang tugas pokok dan fungsi BP3 Yogyakarta. Disamping itu, kegiatan tersebut bertujuan untuk mengenalkan benda cagar budaya pada generasi penerus agar tumbuh kecintaan dan rasa bangga terhadap tinggalan nenek moyang, yang nantinya diharapkan tongkat estafet pelestarian dapat mereka teruskan.
Adapun kegiatan penghargaan pelestari Benda Cagar Budaya 2009 merupakan lanjutan dari kegiatan yang telah dilaksanakan oleh BP3 Yogyakarta pada tahun 2008. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan penghargaan kepada masyarakat pemilik/pengelola Benda Cagar Budaya yang mempunyai komitmen tinggi untuk tetap melestarikan bangunan yang dimilikinya, dan paguyuban atau kelompok masyarakat lokal yang secara konsisten berpartisipasi dalam pelestarian Benda Cagar Budaya. Tujuannya untuk mendorong masyarakat mempunyai rasa bangga serta menumbuhkan rasa memiliki yang tinggi terhadap Benda Cagar Budaya, khususnya di kalangan pemilik/pengelola dan paguyuban sehingga kelestariannya akan terjaga.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, maka telah dilakukan penilaian terhadap pemilik, pengelola BCB, paguyuban dan kelompok masyarakat yang secara konsisten berpartisipasi dalam pelestarian Benda Cagar Budaya. Penilaian terhadap bangunan cagar budaya berdasarkan pada beberapa kriteria, yaitu:
1. Nilai-nilai filosofis yang terkandung, mencakup tata ruang, gaya serta ornamen kelengkapan lainnya
2. Keaslian bangunan dan lingkungan di sekitarnya, yang mencakup pengerjaan, bentuk (design), tata letak (setting) dan bahan (material)
3. Keterawatan, yang mencakup bangunan dan lingkungannya
4. Pemanfaatan dan pengoperasian serta nilai sejarah bangunan cagar budaya dalam hubungan dengan kesesuaian fungsi
5. Pengelolaan ataupun kemandirian pendanaan pelestarian dalam hal perlindungan dan pemeliharaan.

Adapun penilaian terhadap paguyuban atau kelompok pelestari Benda Cagar Budaya berdasarkan pada kriteria:
1. Eksistensi lembaga yang mencakup legalitas pendirian, struktur organisasi dan kepengurusan
2. Frekuensi kegiatan, yaitu aktivitas kegiatan yang telah dilakukan selama 2 tahun terakhir ini
3. Ruang lingkup aktivitas di bidang pelestarian benda cagar budaya sehingga terjadi komunikasi dengan pihak BP3 Yogyakarta
4. Pengelolaan pendanaan.


GBPH Yudhaningrat saat menerima piagam penghargaan pelestari warisan budaya


Proses penilaian pada kegiatan Penghargaan Pelestari Benda Cagar Budaya 2009 ini dilaksanakan oleh tim penilai yang kompeten dan ahli di bidangnya, sesuai dengan kriteria penilaian yang telah ditentukan. Untuk tahun 2009, penghargaan pelestari diberikan untuk 5 (lima) pemilik/pengelola bangunan cagar budaya serta 2 (dua) paguyuban/kelompok pelestari Benda Cagar Budaya, yaitu Ibu Retno mewakili Ndalem Kaneman, GBPH Yudhaningrat mewakili Ndalem Yudonegaran, Ibu Dewi mewakili Rumah Ibu Moelyo Soebroto, Ibu Laksmi mewakili Rumah Mr. Jody Gondokusumo, Bangunan SMA BOPKRI I diterima oleh Kepala Sekolah yang bersangkutan, Ibu Titi Handayani mewakili Jogja Heritage Society, dan Bapak Muh. Husni mewakili Bonang Foundation. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan apresiasi masyarakat agar turut berpartisipasi secara aktif untuk menjaga dan melestarikan tinggalan budaya masa lalu. Dirgahayu Purbakala!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar